Ghirah bukan hanya milik orang islam yang sering dicap fanatik oleh bangsa Barat karena kebertahanannya dalam menjaga muruah pada diri, keluarga maupun agamanya. Namun, ghirah juga milik setiap jiwa manusia.
Ghirah atau cemburu karena Allah ada dua macam, yakni terhadap perempuan dan agama, jika adik perempuanmu diganggu orang lain, lalu orang itu kamu pukul, pertanda padamu masih ada ghirah.
Jika agamamu, nabimu, dan kitabmu dihina, kamu berdiam diri saja, jelaslah ghirah telah hilang dari dirimu. Jika ghirah tidak dimiliki lagi oleh bangsa Indonesia, niscaya bangsa ini akan mudah dijajah oleh asing dalam segala sisi.
Jika ghirah telah hilang dari hati, gantinya hanya satu yaitu kain kafan. Sebab, kehilangan ghirah sama dengan mati! Buku ini juga membahas mengenai Ghirah pada Mahatma Gandhi, Ghazwul Fikri, dan Siri.